Jumat, 23 Mei 2014



MESIN GERINDA

A.    Pengertian Mesin Gerinda
Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi.Mesin Gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong jamak, dimana mata potongnya berjumlah sangat banyak yang digunakan untuk mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu.Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau pemotongan
.

B.     Fungsi Utama Mesin Gerinda
1.      Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
2.      Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
3.      Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
4.      Mengasah alat potong agar tajam.
5.      Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
6.      Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain )

C.    Kelebihan dan Kekurangan Mesin Gerinda
1.      Kelebihan
·         Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.
·         Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus hingga N6.
·         Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat presisi.
2.      Kekurangan
·         Skala pemakanan( depth of cut ) harus kecil.
·         Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan cukup lama.
·         Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan cukup mahal.
D.    Jenis-Jenis Mesin Gerinda
1.      Mesin Gerinda Permukaan ( Surface Grinding )
Merupakan jenis mesin gerinda yang digunakan untuk menggerinda permukaan rata atau untuk memperoleh hasil permukaan yang datar dan rata. Pada umumnya mesin ini di gunakan untuk menggerinda permukaan yang meja mesinnya  bergerak horizontal bolak-balik. Meja ini dapat diopersikan manual maupun otomatis. Pencekaman benda kerja dengan cara  diikat pada kotak meja magnetik. Hasil pengerjaan mesin gerinda permukaan antara lain : Parallel block, Jangka Sorong, Bed Mesin, dan lain-lain. Menurut sumbunya, mesin ini dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
·         Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja bolak-balik.
Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut.








·         Mesin gerinda permukaan horizontal dengan gerakan meja berputar.
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.








·         Mesin gerinda permukaan vertikal dengan gerakan meja bolak-balik.
Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan permukaan rata dan lebar serta menyudut.
                                                                                                        




·         Mesin gerinda permukaan vertikal dengan meja berputar
Fungsi mesin ini sama dengan mesin gerinda datar horizontal meja bolak-balik yaitu dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.





Bagian-bagian utama mesin gerinda permukaan :
Keterangan Gambar :
1.      Spindel pemakanan batu gerinda Penggerak pemakanan batu gerinda.
2.      Pembatas langkah meja mesin
3.      Sistem hidrolik Penggerak langkah meja mesin.
4.      Spindel penggerak meja mesin naik turun
5.      Spindel penggerak meja mesin kanan-kiri
6.      Tuas pengontrol meja mesin
7.      Panel kontrol Bagian pengatur prises kerja mesin.A
8.      Meja mesin Tempat dudukan benda kerja yang akan digerinda.
9.      Kepala utama Bagian yang menghasilkan gerak putar batu gerinda dan gerakan pemakanan.
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam yaitu :
1)      Mesin gerinda datar semi otomatis, proses pemotongan dapat dilakukan
secara manual (tangan) dan otomatis mesin.
2)      Mesin gerinda datar otomatis, proses pemotongan diatur melalui program
(NC/Numerical Control dan CNC/Computer Numerically Control).
Untuk merk dan type terkadang letak posisi spindel, tuas dan panel kontrol mesin berbeda. Perlengkapan yang digunakan pada mesin gerinda permukaan :
a.             Meja magnet listrik





Pencekaman terjadi akibat adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh
aliran listrik. Pada mesin gerinda datar yang berfungsisebagai pencekam benda kerja adalah meja mesin gerinda itu sendiri.
Proses pencekaman benda kerja menggunakan meja magnet listrik, sebagai berikut :
·         Permukaan meja magnet dibersihkan dan magnet dalam posisi OFF. Benda kerja diletakkan pada permukaan meja magnet dan diatur pada
posisi garis kerja medan magnet.
·         Pencekaman menggunakan prinsip elektromagnetik. Batangan-batangan
yang di ujungnya diatur sehingga menghasilkan kutub magnet utara
dan selatan secara bergantian bila dialiri arus listrik.
·         Supaya aliran medan magnet melewati benda kerja digunakan logam
nonferro yang disisipkan pada plat atas pencekam magnet.
·         Melepas benda kerja dilakukan dengan memutuskan aliran listrik yang
menuju pencekam magnet dengan menggunakan tombol on/off.
b.            Meja magnet permanen







Pencekaman terjadi akibat adanya magnet permanen yang terdapatpada pencekam.Pada mesin gerinda jenis ini, magnetyang mengaliri meja bersifat permanen, proses pencekaman benda kerjamenggunakan mesin yang dilengkapi dengan meja jenis ini hampir samadengan proses pencekaman benda kerja pada mesin gerinda datar padaumumnya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang membedakan mesin jenis inidengan mesin gerinda pada umumnya. Perbedaan tersebut sebagai  berikut :
·         Perbedaannya terletak pada sumber magnet yang telah dimiliki, tanpa
menggunakan aliran arus listrik (lempengan magnet permanen).
·         Lempengan-lempengan magnet permanen terletak di antara logam anti
magnet yang dipasang di antara plat atas dan bawah.
·         Plat atas mempunyai plat sisipan anti magnet yang berfungsi mengarahkan
aliran medan magnet.

·         Posisi tuas ”ON”, posisi lempengan magnet sebidang dengan kutub
sisipan di plat atas. Medan magnet mengalir dari kutub selatan ke kutub
luar (plat atas) dan melewati benda kerja diteruskan ke kutub utara dan
plat bawah sehingga benda kerja akan tercekam.
·         Benda kerja diatur pada posisi garis kerja aliran medan magnet yang
terdapat pada pencekam magnet.
·         Posisi tuas ”OFF”, aliran magnet dipindahkan karena lempengan mag-
net dan sisipan tidak segaris kerja aliran medan magnet. Plat atas dan
sisipan akan menutupi aliran yang menuju ke benda kerja sehingga
benda kerja tidak tercekam.
c.             Ragum mesin presisi



Pencekaman menggunakan ragum mesin presisi adalah benda kerja yang
semua bidang digerinda, di mana antara satu dengan yang lainnya saling
tegak lurus dan sejajar.
Adapun proses pengikatan/pencekaman benda kerja menggunakan ragum presisi sebagai berikut :
·         Permukaan benda kerja yang dijepit oleh ragum ini menghasilkan bidang yang akan tergerinda dengan kesikuan dan kesejajaran yang baik.
·         Ragum dicekam dengan menggunakan pencekam magnet dalam posisi
yang bisa dirubah-rubah sesuai dengan penggerindaan yang diinginkan.
Bidang-bidang dari ragum digunakan sebagai bidang dasar dan penahan.
·         Permukaan bidang pencekam dan yang tercekam harus bersih dari kotoran-kotoran yang mengganggu pencekaman dan ketelitian penggerindaan.
·         Untuk menggerinda benda kerja tegak lurus, ragum diputar 90° tanpa
harus membuka penjepitan benda kerja, dengan syarat permukaan
benda kerja lebih tinggi dari permukaan rahang ragum.
d.            Meja sinus






Meja sinus dapat digunakan untuk mencekam benda kerja dalampenggerindaan yang membentuk sudut dengan ketelitian mencapai detikAdapun proses pencekaman benda kerja dengan ragum sinus sebagai berikut :
·         Meja ini dicekam pada meja magnet.
·         Kemiringan sudut yang dikehendaki diatur dengan cara mengganjal pada
bagian bawah memakai slip-gauges.
·         Benda kerja dipasang pada bidang atas meja sinus dengan sistem
pencekaman meja magnet.
e.             Meja sinus universal






Meja sinus universal digunakan untuk membentuk sudut ke arah vertikal
dan ke arah horizontal.





f.              Blok pencekam khusus





Berfungsi untuk meneruskan aliran medan magnet dari sumber magnet ke
benda kerja. Ada tiga bentuk standar blok penghantar, yaitu persegi, segitiga
dan alur V, atau Blok V.
g.             Pengasah batu gerinda/ dresser






Dresser digunakan untuk mengasah batu gerinda.Adapun
cara penggunaan dresser untuk mengasah batu gerinda sebagai berikut :
·         Dresser diletakkan di atas meja magnet tepat di bawah batu gerinda,
sesuai tempat batu gerinda yang akan diasah.
·         Sentuhkan batu gerinda pada dresser dengan menaikkan meja mesin
sedikit saja.
·         Saat menggerinda jangan lupa hidupkan pendingin agar batu gerinda
tidak terjadi panas berlebih.
·         Dressing dilakukan satu kali langkah sudah cukup untuk membersihkan
batu gerinda dan menajamkanya.




2.      Mesin Gerinda Silinder ( Cylindrical Grinding )
Adalah jenis mesin gerinda dengan benda kerja yang mampu di kerjakan adalah benda dengan bentuk silinder. Hasil benda yang dapat dikerjakan dari mesin ini antara lain : Shaft, Poros / As, Spindle Mesin, Test Bar, Bearing, Collet, Sleeve, dan lain-lain.  Jenis mesin ini dibagi menjadi 4 macam, yaitu:
·         Mesin gerinda silindris luar
Mesin Gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.
·         Mesin gerinda silindris dalam.
Mesin Gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda dengan diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus.
·         Mesin gerinda silindris universal
Sesuai namanya, Mesin Gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda
kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silindris.
·         Mesin gerinda silindris luar tanpa senter
Mesin Gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter luar dalam jumlah yang banyak/massal baik panjang maupun pendek.
Bagian –bagian mesin gerinda silinder:
Perlengkapan mesin gerinda silinder :
1)  Cekam rahang 3 :Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda
2) Collet :Berfungsi untuk mencekam benda yang akan di gerinda tetapi memiliki permukaan yang halus
3) Face plat :Berfungsi mencekam benda dengan permukaan dalam yang akan digerinda
4) Pembawa / lathe dog :Untuk mencekam benda kerja dengan pencekaman beetwen senter
5) Senter ulir :Sebagai penyangga ujung benda kerja pada pencekaman beetwen senter dan dipasang di spindel utama
6)  Senter konus :Sebagai penyangga pada tail stok.
7) Cekam magnet :Untuk mencekam dengan diameter lebar dan pendek. Prinsip kerjanya sama dengan meja magnet pada mesin gerinda ratal
8) Dial indikator :Untuk mengecek kesenteran/ kelurusan meja mesin terhadap sumbu gerinda
9) Penyangga tetap :Untuk menyangga benda kerja yang panjang agar tidak terjadi defleksi pada saat proses penggerindaan
10) Pengasah batu gerinda/ dresser :Untuk mengasah batu gerinda jika sudah tidak rata.
3.      Mesin Gerinda Alat Potong  ( tool grinding machine )
Mesin ini hanya digunakan untuk pekerjaan presisi, yaitu menajamkan (mengasah) berbagai jenis cutting tool seperti mata pahat bubut, mata bor, dan lain-lain. Juga digunakan memperhalus (finishing) bentuk silinder, taper, internal, dan surface dari benda kerja yang mengharuskan ketelitian. Mesin gerinda ini dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau frais, reamer, dan sejenisnya.Perlengkapan mesinnya untuk pengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai dengan bentuk benda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahan digerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik. Benda kerjaq diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP1uSatNe540nQpEE12dVUJ5D2J8xyBUYJdULCQ0kgmbDvH7ccVdv7PGf1RxYbYLLRJItGc85P6B8WZ_Wap-Hinj37ipk148OieAQKlhc8o07_PDCRMB4iFdGRtUUof54aktf1yMasTM4/s1600/GERINDA.jpg


























2.      Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat potong mesin  bubut dan pengasahan mata bor.
http://sigitsafety.files.wordpress.com/2010/07/mesin-gerinda.png









Prinsip kerjanya benda kerja didorong ke arah batu gerinda yang berputar. Mesinnya tidak mempunyai meja, diganti dengan perlengkapan lainyang dapat digeser derajatnya sesuai dengan sudut-sudut pada benda kerja yang diasah.
4.      Mesin gerinda tangan ( Hand Grinding )
Mesin gerinda tangan merupakan mesin gerinda dengan gaya penggerak diteruskan dari engkol ke roda gerinda melalui transmisi roda gigi. Biasanya dipergunakan pada bengkel kecil atau untuk keperluan rumah tangga.Rata-rata fungsi utama mesin ini sebagai alat pemotong saja.
http://202.67.224.140/pdimage/77/s_2770777_mesin-gerinda-bosch-gws-7-100-et.jpghttp://202.67.224.133/pdimage/14/2350214_mesin-potong-besi-2414nb-makita.jpg












BAB II
RODA GERINDA

A.    Macam-Macam Bentuk Batu Gerinda
1.      Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaTT-KbdGpcW3DeQkzje0VtA5V7KoOzORHCkGt9lZplt9wE0DN9J7tY57SBkUNED7hJWFEWYvYRmKOHBhPTkV7Yzm4xrfMjhmZ8-eWrCkaP9np36Mq81ldIykumwmWKGXp4HrHV4B6LwA/s1600/Gerinda_Flat+wheels.jpg







2.      Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJj2wij9OaqlDmwQNQHIC04klnOAT4ShCzhsNKny4BAag41jfFi28JOhV8RPaYVukqrtGTMmKFXy8D1nLWc1wkQ9kv4JfINw6Ok3a1Oa215iDzPXwVfQG6RtXMedvfzDqlDcf04x5hTEQ/s1600/Gerinda_Cut+wheels.jpg






3.      Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFyUE1Idim5LKwYTnepyu7SeNy4Zg4vnsuxMtwWYRAnxKI4H8yQks3dkDZosooKSvfjaqugPx1zn0QmL6LDZqqiM43nSiurFSDvdvbigaX2epH6Rh75FwJJIJJtp2G3_-zc0hzoW6CjIg/s1600/Gerinda_Dish+grinding+wheels.jpg






4.      Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJkkK__XGJfaDxhoDThwKMdZNDldAuKZF92H2iaPevse1U_77bjQ8TOcgGWFME0D2BTyCeilEfPhdJMFDQn3n1DzrWRP2uiV8ULlHyA6AU0Euqc4CrafDHgBVGXtMZU4DNxj6Fgocb_h0/s1600/Gerinda_Shaped_Grinding_Wheel.jpg






5.      Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMUgU8Qanb56Qt_yUSVKzAZFCuGN0ijL1vcu29SN2ovcK0EVGRlvBP08KTBUHulNr0BefSSrZWC6SOCfjbkTWojgnlMmDo5bTrI0JvjyEgNsf942QK2M7hEM1DIIIwlHhcz2xn3KK3b4E/s1600/Gerinda_Cylindrical-Grinding-Wheels.jpg







6.      Saucer Grinding Wheels, Gerinda ini biasa digunakan untuk mengerinda bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu digunakan oleh roda piring untuk menjaga bilah gergaji.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBt5CB8loAdInHxtK1sSteBszZnmPOxDzU6cSwaPiLYOWWHSzmNZqIhL5AC0CxI0EO3eNwvfmgkUHESFM1O5g4n4Uipv7x-7WEXDPvHyCst95R919AYFRDt8uTRN6KkH2RtwMOfFGqa2M/s1600/Gerinda_Saucer+grinding+wheels.jpg






7.      https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidWpc-7_tdstL9jaydn7sKF0ntMQjTeTrurW3OOgxaT0XL3KdqMz3jmhFRNWHVbdiB97apZDRExUnqKtQ4BnuKTptVhyuU9G01s6FBlMMAavaYU8USucmxamiVEIaYS1THSy2-SKbZlW4/s1600/Diamond_Grinding_Wheels.jpgDiamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll. Sebuah melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.







B.     Spesifikasi Batu Gerinda
Pada setiap batu gerinda pasti terdapat simbol/ tanda yang menyebutkan identitas batu gerinda tersebut. Indentitas batu berisi informasi, antara lain:
1.          Jenis bahan asah
2.          Ukuran butiran asah
3.          Tingkat kekerasan
4.          Susunan butiran asah
5.          Jenis bahan perekat
Sebagai contoh:
35      C       60      R       8        S       15
Artinya:
35        : prefix, kode pabrik
C         : jenis abrasive, terdiri dari dua simbol yaitu A (aluminium oksida atau alundun) dan C (silikon karbida atau crystolon)
60        : ukuran abrasivenya sedang
R         : tingkat kekerasannya keras
8          : susunan abrasivenya renggang
S          : jenis bond/perekatnya Silikat
Cara membaca kode diatas adalah, batu gerinda dengan bahan abrasive silikon karbida dengan ukuran 60 mesh dengan susunan keras dan menggunakan perekat sodium silikat.
1. Jenis Bahan Asah
a.      Bahan abrasive alami
Bahan abrasive alami berupa batu pasir, emery, quartz, dan korundun. Bahan abrasive ini masih sering digunakan pada industri umah tangga yang sederhana, seperti industri alat-alat pertanian yang diproduksi secara tradisional. Sedangkan pada industri-industri di negara maju sudah tidak menggunakan bahan pengasah ini.
b.      Bahan abrasive buatan
Bahan abrasive buatan merupakan bahan abrasive yang dihasilkan oleh industri. Bahan abrasive ini bisa digunakan secara efektif, karena besar butir, bentuk butir, dan kemurnian butir bisa diatur dengan baik sesuai dengan kebutuhan yang ada. Beberapa bahan abrasive yang dihasilkan oleh industri, antara lain:   
·           Oksida Alumunium (Al2O3),  (A)
Paling banyak di aplikasi sebagai bahan pembuatan batu gerinda. Digunakan untuk menggerinda material dengan tegangan tarik tinggi seperti baja karbon, baja paduan, HSS.
·           Silikon karbida (SiC), (C)
Butiran yang sangat keras dan mendekati kekerasan intan. Digunakan untuk menggerinda material dengan tegangan tarik rendah. Seperti besi tuang kelabu, grafit, alumunium, kuningan, dan karbida.
·           Diamond/ intan (D)
Butiran sangat keras, digunakan untuk menggerinda material dengan kekerasan sangat tinggi. Seperti carbida semen, keramik, kaca, granit, marmer, batun permata.



·           Boron nitride (BN), (CBN)
Kristal bahan ini berbentuk kubus. Bahan ini digunakan untuk menggerinda benda kerja yang sangat keras seperti karbida, baja perkakas dengan kekerasan diatas 65 HRC.

2.      Ukuran Butir Asahan
Ukuran butir asah dinyatakan dalam bentuk angka. Dimana semakin kecil angka menunjukan semakin besar ukuran butir abrasive dan semakin besar angka maka ukuran butir abrasive semakin kecil. Batu gerinda dengan butir kasar (angka kecil) memiliki kemampuan potong yang baik tetapi hasilnya kasar sedangkan batu gerinda dengan butir halus (angka besar) memiliki kemampuan daya bentuk yang baik dan hasil penggerindaan yang baik.
Tingkat kekasaran
Ukuran butir (mesh)
Kasar
12, 14,16,20,24
Sedang
30,36,46,56,60
Halus
70,80,90,100,120
Sangat halus
150,180,220,240
Tepung
280,320,400,500,800,1200



Angka-angka ini di dapat dari proses penyaringan, dimana saringan tersebut memiliki lubang-lubang. Dimana Ukuran lubang didapat dari banyaknya lubang dalam saringan seluas 1 inchi2  , ukuran lubang dinamakan dengan mesh.
Sebagai contoh:
1.      Jika dalam 1 inchi2 terdapat 120 lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos berukuran 120 mesh atau lebih kecil lagi.
2.      Jika dalam 1 inchi terdapat 56  lubang, berarti butiran yang dapat melewati/ lolos berukuran 56  mesh atau lebih kecil lagi.Dan jika butiran yang tertahan diatas saringan berarti memiliki besar butir 1 step lebih tinggi  ( ukuran butir yang lebih kecil).


3.      Tingkat Kekerasan batu gerinda
Tingkat kekerasan tidak dilihat dari kerasnya butiran abrasive yang digunakan tetapi dilihat dari kuatnya bond (perekat) untuk mengikat butiran abrasive dari tekanan tertentu ketika melakukan proses penggerindaan. Tingkat kekerasan dinyatakan dalam simbol huruf alfabet. Kekerasan batu gerinda dapat dilihat pada tabel dibawah :

Tingkat kekerasan
Simbol
Sangat lunak
E,F,G
Lunak
H,I,J
Sedang
L,M,N,O
Keras
P,Q,R,S
Sangat keras
T,U,V,W

4.      Susunan batu gerinda
Struktur batu gerinda di pengaruhi dan di tentukan oleh perbandingan 2 faktor, yaitu ukuran butiran dan perekat yang digunakan. Perbandingan perekat dengan butir asah dalam batu gerinda berkisar antara 10-30 % dari volume total batu gerinda. Dilihat dari perbandingan tersebut, terdapat 2 jenis batu gerinda, yaitu:
a)      Struktur terbuka/ batu gerinda lunak
Jenis ini memiliki sifat mudah melepaskan butir asah dalam tekanan tertentu karena memiliki Jumlah perekat sedikit. Jenis ini di gunakan untuk menggerinda benda yang keras, karena sifat yang mudah melepas butir asah, maka permukaan benda kerja selalu mendapatkan butiran asah yang baru dan massih tajam. Percikan bunga api yang dihasilkan banyak karena selain partikel benda kerja, gesekan yang terjadi juga melepaskan butiran asah.
b)      Struktur tertutup/ batu gerinda keras
Jenis ini memiliki sifat yang sulit melepaskan butir asah dalam tekanan tertentu karena memiliki perekat yang banyak. Jenis ini cocok di gunakan untuk menggerinda benda yang lunak, karena sifat benda kerja yang lunak, maka mata asah dapat lebih awet karena partikel benda kerja akan terkikis terlebih dahulu dari pada terlepasnya butiran asah. Percikan bunga api yang dihasilkan oleh penggerindaan sedikit.
5.      Jenis-jenis Bahan Perekat pada Batu Gerinda
·      Tembikar / vitrified (V)
Memiliki sifat yang tidak mudah terpengaruh oleh air, minyak, ataupun perubahan suhu.
·      Silikat / silicate (S)
Digunakan untuk menggerinda material yang sensitif terhadap panas.
·      Bakelit/ resinoid (B)
Digunakan untuk menggerinda dengan kecepatan putar tinggi
·      Karet / rubber (R)
Digunakan pada roda gerinda yang elastis
·      Embalau / shellac (E)
Digunakan untuk hasil penggerindaan yang sangat halus
·      Perekat logam/ metal bond
Di gunakan untuk mengikat abrasive boron nitride dan intan.

C.    Beberapa Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihan Batu Gerinda
ü  Besarnya busur singgung antara roda gerinda dan benda kerja, busur singgungan besar berarti luasan gesekan juga luas, maka roda gerinda cepat aus. Untuk itu gunakan roda gerinda lunak dengan butiran yang besar. Sedangkan untuk busur singgungan kecil atau sedikit, gunakan roda gerinda yang keras dengan butiran halus.
ü  Ukuran butir pengasah: besarnya butir (grain) menentukan jenis finishing dari benda kerja yang digerinda.
ü  Grade merupakan tingkat kekerasan roda gerinda, yang ditentukan olehkekuatan ikatan (kepadatan ikatan antara butiran dan pengikat), dimana dalam aplikasi pemilihannya dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
a.    Jenis penggerindaan : gerinda dipilih sesuai dengan mesin yang digunakan serta bentuk yang sesuai dengan pengerjaan.
b.    Luasan kontak : grade lunak digunakan untuk luasan kontak benda kerja yang lebih besar, sedangkan luasa yang lebih kecil digunakan roda gerinda yang lebih luas.
c.    Struktur bahan pengasah dan ukuran butiran : dipilih roda gerinda yang sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat roda gerinda yang bersangkutan.
d.   Material benda kerja : roda gerinda yang keras (kepadatan tinggi) digunakan pada benda kerja yang lunak (soft), sedangkan roda gerinda yang lunak (kepadatan rendah) digunakan pada benda kerja yang keras.
e.    Banyak bahan yang digerinda : batu gerinda dengan butiran pengasah kasar dgunakan untuk bahan yang cukup besar, sedangkan batu gerinda dengan butiran pengasah halus digunakan untuk pekerjaan penyelesaian dan pengasahan alat-alat potong dengan penggerindaan tipis.
f.     Permukaan/hasil akhir yang diinginkan : roda gerinda dengan butiran pengasah kasar dan struktur terbuka menghasilkan permukan yang kasar, dan butiran pengasah yang halus dengan struktur tertutup akan menghasilkan permukaan yang halus.
g.    Kecepatan roda gerinda : semakin cepat putaran roda gerinda terhadap benda kerja, semakin lunak grade roda gerinda. Roda gerinda yang berputar pelan akan lebih cepat aus, sehingga direkomendasikan untuk menggunakan grade keras pada kecepatan rendah.
h.   Kecepatan benda kerja : makin cepat gerak benda kerja akan mengakibatkan ausnya/terkikisnya roda gerinda, sehingga untuk kecepatan benda kerja yang lebih tinggi diperlukan batu gerinda dengan perekat yang lebih keras.




D.    Pemeriksaan Batu Gerinda
            Berikut ini merupakan beberapa metode manual sederhana untuk memeriksa kerataan permukaan batu gerinda antara lain sebagai berikut :
1.      Pengamatan Langsung ( Visual )
IMG_2514





            Batu gerinda dicek dan diperiksa secara keseluruhan dengan mata apakah ada bagaian yang mengalami retak atau pecah. Cara ini merupakan cara sederhana dan cepat dalam pemeriksaan batu gerinda karena dengan metode visual.
2.      Pengecekan suara ( sound test )
IMG_2515






            Pada metode ini pemeriksaan batu gerinda menggunakan metode sound yaitu dengan cara dipukul sedikit. Untuk mengetahui bagian retak pada batu gerinda dengan metode sound ini dengan mengidentifikasi suara. Apabila suara saat dipukul nyaring berati batu gerinda rata dan tidak mengalami retak begitu pula sebaliknya.





E.     Penyetimbangan Batu Gerinda
1.      Penyebab Ketidakseimbangan Batu Gerinda
§  Ketidaksimetrisan  dari elemen rotasi tersebut ( meliputi : bentuk, penempatan, rapat jenis )
§  Ketidaksimetrisan yang terjadi pada waktu elemen rotasi tersebut dalam keadaan berputar ( misalnya : distorsi & perubahan yang terjadi karena adanya tegangan atau stress, perubahan temperature )
§  Material yang tidak homogeny : adanya lubang lubang dari inklus pada benda cor-coran, distribusi kerapatan butiran yang tidak merata.
§  Toleransi didalam proses fabrikasi meliputi : pengecoran, pengerjaan, perakitan      

2.      Keuntungan Melakukan Balancing
§  Mengurangi keausan yang terjadi pada bagian penyekat / seal
§  Mengurangi kerusakan yang terjadi karena gejala kelelahan ( fatique ) sehingga akan menambah umur pakai.
§  Kualitas permukaan lebih halus
§  Tidak menimbulkan getaran












F.     Penyimpanan Batu Gerinda ( Storing )
Batu gerinda memerlukan penanganan khusus dalam penyimpanannya.Setiap kiriman penyimpanan harus dicek secara visual, bila muncul keraguan jangan gunakan batu gerinda tersebut. Batu gerinda harus diletakkan dirak yang aman dan jauh dari kerusakan dari batu gerinda lain maupun benda lain saat berdekatan. Adapun syarat darea untuk penyimpanan roda gerinda yaitu :
1.      Kering
2.      Bebas embun
3.      Bebas dari perubahan suhu yang besar
4.      Bebas dari getaran
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan batu gerinda antara lain sebagai berikut :
·                     Batu gerinda yang rata dan ringan ( tipis ) ditempatkan  pada permukaan yang datar dan tanpa antara.
·                     Batu gerinda rata dan besar diposisikan berdiri tetapi harus ada penahan agar tidak menggelinding.
·                     Roda gerinda mangkuk ukuran kecil dipisahkan dengan yang ukuran besar.
·                     Batu gerinda yang ukuranya kecil ditempatkan ditempat yang sesuai ukuranya.
·                     Batu gerinda yang perekatnya jenis vitrified dapat disimpan dalam waktu yang relative lama. Sedangkan jenis perekat resinoid hanya dapat disimpan selama 2-3 tahun.

2 komentar :

  1. Materi cukup bagus dan lengkap tetapi sayang gambarnya tak nampak coba kalau ada gambar lebih jelas jadinya

    BalasHapus
  2. Jika Anda memiliki masalah keuangan, sekarang saatnya Anda tersenyum. Anda hanya perlu menghubungi Bpk. Benjamin dengan jumlah yang ingin Anda pinjam dan periode pembayaran yang sesuai untuk Anda dan Anda akan memiliki pinjaman dalam waktu kurang dari 48 jam. Saya hanya mendapat manfaat untuk keenam kalinya pinjaman 700 ribu dolar untuk jangka waktu 180 bulan dengan kemungkinan membayar sebelum tanggal kedaluwarsa. Lakukan kontak dengannya dan Anda akan melihat bahwa dia adalah orang yang sangat jujur dengan hati yang baik. Surelnya adalah lfdsloans@lemeridianfds.com dan nomor telepon WhatApp-nya adalah + 1-989-394-3740

    BalasHapus